Guna melindungi perbatasan dari penyelundupan dan perdagangan ilegal, Kantor Bea dan Cukai Daerah Aceh menggelar patroli maritim.
| 2020-10-30TRIBUNNEWS.COM-Aceh merupakan provinsi paling barat di Indonesia karena wilayah lautnya yang selalu ramai dengan kapal niaga antar negara, sangat mudah untuk melakukan kegiatan penyelundupan dan perdagangan ilegal di laut. Kepulauan Nicobar di India berbatasan dengan Samudera Hindia di sebelah barat; Selat Malaka di sebelah timur; dan pulau terluar Aceh di sebelah utara adalah Pulau Rondo.

Salah satu tugas bea cukai adalah menjaga perbatasan dan melindungi masyarakat Indonesia dari penyelundupan dan perdagangan ilegal yang dilakukan oleh bea cukai di daerah tersebut. Aceh (Canville) menyelenggarakan operasi patroli. Angkatan kedua laut terintegrasi Sriwijaya Nets, tahap kedua tahun 2020.
Berkoordinasi dengan pangkalan operasi pabean Tanjung Balai Karimun (TBK), tim patroli maritim Kantor Pajak Bea dan Konsumsi Aceh akan menggunakan kapal patroli BC 60001. Mulai 30 hingga 31 Mei 2020, Minggu, Bea Cukai Daerah Aceh dan PSO Patroli Kapal Patroli Bersama (ABK) BC TBK, dan wilayah patroli maritim meliputi pantai timur sampai Aceh Besar, sampai dengan Kepala Daerah Pabean Pulo Rondo Safuadi yang masuk ke dalam kota secara administratif. Qi (Safuadi) menyampaikan pesan kepada awak kapal patroli BC 60001 untuk terus berinovasi dan meningkatkan kreativitas dalam melaksanakan tugas yang diberikan guna meningkatkan adat istiadat dan menjaga semangat. Bertanggung jawab untuk melindungi Indonesia dari penyelundupan dan perdagangan ilegal ke Indonesia. Selain itu, Safuadi juga melakukan komunikasi informasi dengan memperkuat pengawasan.
“Kita perlu terus meningkatkan menjadi lebih baik. Ini adalah upaya terus menerus untuk terus mengembangkan dan meningkatkan produk, layanan atau pengawasan dengan memberikan solusi terbaik. Muncul. Dengan cara ini, kita tidak akan fokus pada masalah yang sama. Diskusikan kasus yang sama dan cerita yang sama agar tidak mengulanginya lagi dan lagi tanpa memperbaiki cara pemecahan dan pemecahan masalah atau tantangan, “kata Safoadi. (*)