Bea Cukai Pontianak melayani ekspor minyak sawit mentah utama India
| 2020-11-05TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK-Pabean Pontianak menyediakan layanan ekspor pertama di Terminal Kijing di Pelabuhan Internasional Kalimantan Barat. Ini merupakan ekspor perdana yang dilakukan PT Wawasan Kebun Nusantara (WKN), di mana ekspor produk berupa minyak sawit (CPO) mencapai 5.000 ton, Minggu (30/8). Ekspor perdana ke Mempawah, pelabuhan internasional Kalimantan Barat dan Kittin. Menurut catatan, saat ini Bea Cukai Pontianak telah memberikan layanan ekspor perdana 5.000 ton CPO. Produk tersebut telah diekspor ke negara pelabuhan Haldia. Bea Cukai India telah menggunakan agen perusahaan angkutan tonase Sc Golden Fortune LX untuk menyatakan: “Pontian Customs Administration Kementerian Penerangan CKH telah mempopulerkan Zulkarnain sebagai daerah pabean. ”Zulkarnain melanjutkan, Kijing akan ditetapkan sebagai terminal utama impor dan ekspor barang, khususnya di wilayah Kalimantan Barat.
Kijing Wharf yang merupakan bagian dari pengembangan Pelabuhan Pontianak dan memiliki wilayah terbatas akan menjadi pelabuhan berstandar internasional dan akan menjadi salah satu dari tujuh hub utama di Indonesia.

Terminal Kijing merupakan proyek strategis pertama di Indonesia yang diharapkan akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo di Kalimantan Barat, di distrik Kunyit, Sungai Metropolitan. Kota Pontianak berjarak sekitar tiga jam berkendara.
“Sebagai salah satu pelabuhan utama, Dermaga Kijing akan menjadi pintu gerbang utama barang impor dan ekspor di Kalimantan. Di sinilah peran bea cukai dan pajak konsumsi, yaitu melayani dan mengawasi kegiatan impor dan ekspor. Ia menyimpulkan bahwa Dermaga Kijing Pembangunan ini sangat diperlukan untuk memastikan penguatan sektor ekonomi, karena terminal tersebut akan menjadi pelabuhan modern terbesar di Kalimantan. (*)