Tindakan Peduli Pabean Riau untuk mendorong perekonomian masyarakat Pulau Kijang
| 2020-11-06TRIBUNNEWS.COM-Bea Cukai Riau dan Tembilahan bersama PT Pulau Sambu Group, Cabang Bulog Tembilahan dan BRI Tembilahan melakukan aksi kepedulian terhadap masyarakat Pulau Kijang dalam rangka peningkatan perekonomian masyarakat Pulau Kijang. Acara digelar pada Kamis (18/6/2020) lalu di Pulau Kijang.
Dalam rangkaian kegiatan ini, Tim Bea Cukai Riau mengadakan pertemuan antara produsen kelapa, pengusaha kelapa, kepala desa dan luras, kecamatan reteh, masyarakat dan kepala adat yurisdiksi reteh, oleh PT Sambu Kuala Perwakilan kelompok PT Sambu yang diwakili Enok (PT SKE) bertindak sebagai elemen muspika blok tersebut. Posisi Skouw Jayapura-ini tentang `pendidikan penanaman kelapa, pemasaran dan kemitraan di ns, tujuannya adalah untuk menyerap produksi kelapa di Pulau Kijang sesuai kualitas kelapa yang diharapkan oleh PT Sambu Gr dan menurut petani ‘ Bersedia menjual dengan harga tinggi. Dalam pertemuan tersebut, tim Bea Cukai Riau juga memperkenalkan Cabang Tembilahan, Kepala BRI, dan Tembilahan, Kepala Bulog, untuk mendorong rencana penggalangan dana bagi petani melalui pinjaman komersial. Suku bunga rendah berdasarkan model kemitraan, pendapatan tanpa jaminan dari Bank for International Settlements.

Ronny Rosfyandi, Kepala Bea Cukai Riau, mengungkapkan selain kick off meeting, tim Bea Cukai Riau juga bekerja sama dengan Bulog Cabang Tembilahan untuk memajang sembako murah di Pulau Kijang. rokok. Sekarang ilegal di Jawa Tengah, dan sekarang melalui toko online- “Kami menjalin” Kerjasama antara Bulog Bea Cukai dan Bea Cukai dan Bulog cabang Tembilahan “dengan Bulog cabang Tembilahan, dan berencana untuk menggunakan Aset Milik Negara Bea Cukai Kashima Pernyataan RPK diamati oleh Muspika di Kabupaten Reteh, tokoh masyarakat dari Pulau Kijang, Masyarakat C, 3 senapan panas, 25 masker petugas kesehatan (N-95) dan 300 masker selam.
Selain itu, Pabean Riau juga menyumbangkan 75 paket sembako antara lain beras, gula pasir dan minyak goreng. Yang kurang beruntung di lingkungan Reteh adalah Bea Cukai dan aset BMN yang tinggal di Pulau Kijang dan Koramil, Polsek dan Pulau Kijang. Resident of Polair Post assets. Ronnie berkata: “Kami dapat memanfaatkan sepenuhnya kegiatan ini dan mengembangkan masyarakat Pulau Kijiang di masa depan. “(*)