Kementerian Keuangan Provinsi Bankuru menjabarkan capaian APBN 2020
| 2020-12-17TRIBUNNEWS.COM-Dalam rangka mengenalkan kepada dunia kondisi ekonomi Indonesia dan Bangladesh saat Covid-19, Kementerian Keuangan Bangladesh (Kemenkeu) melaporkan kinerja ekonomi Indonesia. Anggaran negara per 30 Juni 2020.
Ismed Saputra, Wakil Kementerian Keuangan Provinsi Bangkulu, menjelaskan, saat ini belanja APBN Bangkulu mencapai Rp 2,5 triliun. Konferensi pers mengatakan: “Rekor untuk semester pertama tahun 2019 adalah Rp 2,4 triliun.” “Pendapatan nasional meningkat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, perpajakan meningkat dibandingkan dengan 2019, dan GNPP sedikit menurun. Status Pelaksanaan APBN Bankulu, Rabu (15/7). Pada tahun 2020, karena adanya transfer dana BOS melalui KPPN, akibat dampak pandemi Covid-19, belanja negara juga akan menurun dalam keadaan sebenarnya yang berdampak pada pelaksanaan kegiatan. -Per 31 Mei 2020, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 2,97%, dan rencana stimulus ekonomi nasional mampu mendorong pertumbuhan ekonomi. -Untuk penerimaan masyarakat sektor penerimaan negara semester berjalan pada triwulan I tahun 2020, penerimaan perpajakan Provinsi Bengkulu meningkat sebesar 5,02% dibandingkan triwulan I tahun 2019. Peningkatan ini disebabkan oleh kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 30% yang positif, di mana PPN tersebut berperan sebesar 42%. Total penerimaan pajak Provinsi Bangkulu pada semester pertama tahun 2020.
“Pencapaian penerimaan APBN didorong oleh penerimaan perpajakan sebesar Rp705 miliar dan peningkatan penerimaan negara bukan pajak) senilai Rs 160 miliar, jelasnya. Ismed .
Ardhani, Kepala Kantor Bea Cukai Bengkulu, mengatakan pajak merupakan pendapatan kontrak dari dinas bea cukai dan pajak konsumsi. Pertumbuhan tersebut hanya terjadi pada peningkatan penerimaan PPN, yang artinya pada saat pandemi Covid-19 penjualan barang / jasa terus meningkat yang sebagian besar berasal dari belanja unit (belanja pemerintah).

“Pada saat yang sama, Ardhani mengatakan:” Akibat penurunan ekspor dan impor, tarif impor dan penerimaan pajak ekspor turun tajam. Dia menjelaskan, penerimaan bea cukai Bengkulu dari dinas tarif impor pada semester I tahun 2020 sebesar Rp3 miliar, sedangkan pajak ekspor tahun ini sebesar Rs 3,1 miliar, dibandingkan dengan tahun lalu Rs 8,9 miliar.