Efek sinergi dari Bea Cukai Provinsi, Pelindo dan Lampung untuk meningkatkan ekspor dan mengendalikan impor
| 2020-07-28TRIBUNNEWS.COM-Dalam rangka memperkuat kontrol ekspor dan impor di Pelabuhan Internasional Lampung, Bea Cukai, Pemerintah Provinsi Perindo dan Lampung mengoordinasikan acara kopi pagi yang dihadiri oleh Gubernur Lampung, Wakil Direktur Jenderal Perindo II Panda Lampung Walikota menghadiri acara tersebut, kepala Kantor Bea Cukai KSOP Sumbagbar Lampung dan perwakilan dari departemen impor dan ekspor .. Pada hari Senin (9/3)
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengungkapkan bahwa menurut RPJM 2024, pertumbuhan ekonomi Lampung akan agak Pertumbuhan meningkat rata-rata 6% per tahun. Angka ini dimulai dengan target pertumbuhan ekonomi 2020 sebesar 5,3%. Untuk mencapai tujuan ini, salah satunya adalah berusaha meningkatkan ekspor.
“Tidak satu pun dari banyak produk pertanian kami yang masuk dalam sepuluh besar. Kopi menempati urutan pertama di Indonesia, tetapi masih diimpor. Jika saya masih mengimpor, saya juga akan berpartisipasi dalam perang. Hal yang sama berlaku untuk singkong nomor satu di dunia. Ini impor, “kata Arinal.

Dalam pidatonya, Yusmariza, direktur Administrasi Bea Cukai Sumbagbar, menekankan pentingnya sinergi dalam meningkatkan kontrol ekspor dan impor. Berbeda dengan deskripsi umum kegiatan logistik impor, kegiatan logistik yang datang dari fasilitas transportasi Hubungan tersebut melibatkan KSOP, proses docking hingga pembongkaran, dan proses penumpukan kargo yang melibatkan operator de Pelindo, setelah itu, proses bea cukai mencapai bea cukai dan proses bea cukai (clearance) diselesaikan sampai persetujuan diperoleh. Jelaskan berapa banyak lembaga yang terlibat dalam mengimpor dan mengimpor barang Ini adalah bagaimana kita semua menyediakan fasilitas dan infrastruktur sehingga proses impor dan ekspor dapat dibuat lebih mudah, lebih lancar dan lebih efisien dalam hal biaya dan waktu, sehingga dapat bersaing di pasar internasional. “- Bea Cukai dalam ekspor Peran acara terus diawasi dan ditingkatkan layanan, seperti menyediakan berbagai fasilitas seperti daerah berikat, terbang layang-layang, terbang layang-layang, IKM layang-layang, non-KB / layang-layang (dibebaskan dari pajak konsumsi). ), Bonded Logistics Center- “Diharapkan di bawah koordinasi ini, ekspor akan meningkat”, yang meningkatkan sinergi antara pemerintah daerah Provinsi Lampung, Pelindo II, Bea Cukai, dan KSOP, dan dapat meningkatkan impor Dan arus ekspor. Yusmariza menyimpulkan: “Logistik Ekspor di Provinsi Lampung”. (*)