Meluncurkan ekosistem logistik nasional selama pandemi korona
| 2020-08-14TRIBUNNEWS.COM-Meski seluruh aspek Tanah Air fokus pada upaya menghadapi pandemi Covid-19, pemerintah tetap memasukkan masalah logistik sebagai stimulus politik yang harus dilanjutkan. -Setelah rapat terbatas Penataan Ekosistem Logistik Nasional pada 18 Maret 2020, Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa jika kita bisa fokus pada road map yang jelas dan tujuan yang terukur, Indonesia akan transparan. Dan menyediakan layanan logistik yang murah dan cepat dengan biaya yang kompetitif, sehingga sistem logika Indonesia lebih efisien. Lebih lanjut Menteri Koordinator Hatato menjelaskan, tugas percepatan pelaksanaan rencana tersebut telah diserahkan Presiden kepada Kementerian Keuangan.
Tugas Kementerian Keuangan untuk mempercepat pembentukan ekosistem logistik nasional merupakan keputusan yang tepat, karena Kementerian Keuangan memiliki dua departemen kerja yang sangat dekat dengan kegiatan logistik, yaitu Badan Administrasi Umum Kepabeanan (DJBC) dan Badan Satu Jendela Nasional (LNSW). — DJBC adalah lini pertama pemerintah dalam bisnis perdagangan internasional, sedangkan LNSW adalah unit organisasi yang dibentuk khusus untuk mempercepat integrasi proses bisnis departemen pemerintah di departemen ekspor dan memperkenalkannya ke dalam sistem satu atap.
Setidaknya ada tiga hal yang perlu diperhatikan saat menjalankan tugas membangun ekosistem logis nasional.
1. Kerja sama antara layanan pemerintah dan platform logistik swasta

Ekosistem logistik tidak akan lepas dari sistem elektronik yang andal untuk memperkuat integrasi layanan pemerintah dan menghubungkan layanan tersebut ke platform elektronik milik pemerintah di sektor logistik perusahaan.
Proses layanan pemerintah harus dirancang untuk memenuhi semua persyaratan yang harus dipenuhi oleh para pelaku bisnis dalam serangkaian proses yang berkelanjutan. Oleh karena itu, pelaku usaha hanya perlu melakukan transaksi melalui satu interface pada sistem satu atap, kemudian transaksinya akan diteruskan ke sistem pelayanan kementerian dan lembaga terkait hingga seluruh proses. bisa diselesaikan.
Menggunakan sistem satu jendela secara keseluruhan akan meningkatkan transparansi proses. Perusahaan di departemen dan lembaga pemerintah masing-masing. Jika ada penundaan layanan, akan mudah diketahui bagaimana serangkaian layanan pemerintah tertunda. Pada akhirnya, integrasi layanan ini akan meningkatkan transparansi pelayanan publik berdasarkan standar pelayanan yang dapat memenuhi kebutuhan pelaku usaha.
Kami akan menggunakan platform logistik swasta untuk berkolaborasi dengan departemen layanan pemerintah, sehingga departemen pemerintah dapat memungkinkan produksi. Masuk ke platform logistik, begitu pula sebaliknya, agar seluruh proses logistik dari hulu hingga hilir dapat terlacak dengan benar. Hal ini akan meningkatkan transparansi transaksi dalam rangkaian proses logistik, di mana informasi kebutuhan layanan logistik dan kutipan yang diberikan oleh penyedia layanan akan disajikan secara transparan dalam persaingan yang sehat.