Pantang, Pabean Riau masih melakukan patroli laut saat pandemi
| 2020-08-20TRIBUNNEWS.COM-Selama pandemi Covid-19 melanda Indonesia, Kantor Bea dan Cukai Kanwil tidak mengurangi pengawasan bea dan cukai Riau untuk bersinergi melindungi perbatasan Indonesia dari masuknya Indonesia. Barang ilegal dan berbahaya ditahan sebagai bagian dari operasi jaringan Sriwijaya. Jaring Sriwijaya adalah patroli maritim komprehensif yang dilakukan oleh bea cukai dan pajak konsumsi di semua tingkatan di pantai timur Sumatera dari April hingga 6 Juni 2020. Patroli Tanjung Operational Facilities Base (PSO). Balai Karimun dipimpin oleh personel pengawas dari masing-masing wilayah kerja Kantor Bea dan Cukai Pesisir Timur Sumatera.

Operasi menerjunkan 4 patroli pabean BC 8001, BC 6003, BC 15048 dan BC 10004 di sepanjang pantai timur Provinsi Riau Garis pantai wilayah tersebut. –Ronny Rofsyandi, Direktur Bea Cukai Daerah Riau, mengatakan dalam suasana pandemi dan Idul Fitri pun, adat istiadat tidak boleh lalai. “Wilayah barat merupakan wilayah yang paling mudah diselundupkan, sehingga semua pihak masih fokus menangani pandemi Covid-19. Pihak bea cukai tidak ingin ada yang memanfaatkan situasi ini untuk menyelundupkan, terutama di pantai timur Sumatera,” ujarnya. -Ronny menjelaskan tujuan dari operasi tersebut adalah untuk mengontrol impor dan ekspor barang ilegal di perbatasan laut, peredaran narkotika, psikotropika dan prekursor, barang berbahaya dari barang berbahaya dan barang dari kawasan perdagangan bebas yang masuk. negara. -Patroli laut juga dilakukan sesuai dengan prosedur sanitasi untuk pandemi Covid-19. Dia menyimpulkan: “Para pejabat mengerahkan alat pelindung diri untuk memeriksa fasilitas transportasi laut dan terus membangun jarak sosial dengan orang yang diwawancarai.” (*)