Sinergi antara bea dan cukai dengan Polda Aceh telah menyelamatkan ratusan ribu orang dari narkoba
| 2020-08-24
TRIBUNNEWS.COM-Dalam pemberantasan narkoba, sinergi antar lembaga sangat penting. Melalui sinergi, berbagai kegiatan akan terlaksana dengan baik.
Kepala Kantor Pabean Sabua Di Aceh mengungkapkan pada Rabu (05/08) operasi bersama yang dilakukan oleh pihak adat di Aceh, Kantor Bea Cukai Lhokseumawe, dan Badan Penelitian Narkoba Daerah (Ditresnarkoba Polda) Polda Aceh pada tahun 2020 Penyelundupan 33 kilogram sabu dihentikan pada 19 Juli 2007. Tetapi kita perlu saling melengkapi dan bekerja sama satu sama lain sehingga kita dapat melakukan pekerjaan penegakan hukum lebih lanjut. – Safoadi juga menjelaskan, jadwal penghapusan sabu yang dikemas dalam 33 jenis teh hijau Tionghoa itu digabung di dua lokasi berbeda di wilayah Aceh Utara dan dilindungi agen. Saat itu, empat orang lainnya ditangkap. Peran tersangka berbeda, yakni, tiga tersangka sebagai penyelundup dan satu tersangka sebagai pengusaha — timeline suksesnya didasarkan pada informasi publik bahwa penyelundupan narkoba sabu didatangkan dari Malaysia. ”Seunudon Aceh Utara Waters bergerak maju. Kemudian, petugas gabungan melakukan patroli darat dan laut. Dia menjelaskan, patroli laut dengan menggunakan kapal patroli bea cukai BC 15021 dan kapal carteran dilakukan di sepanjang pantai Aceh Utara. Pada tanggal 19 Juli 2020 diketahui target sudah memasuki wilayah daratan, sehingga aparat gabungan mengejar aparat gabungan Polri mengejar dan melakukan aksi di dua lokasi masuk Kabupaten Aceh Utara dengan asumsi ribuan anak muda terkena imbas narkoba. Dengan asumsi delapan gram sabu yang digunakan, ia menambahkan: “Tindakan ini mencerminkan komitmen pihak Bea Cukai dan Polda Aceh untuk melindungi Provinsi Aceh dari penyalahgunaan, narkotika ilegal dan obat berbahaya (narkoba). . “(*)