Makna warna dan corak yang dikenakan oleh kostum adat suku NTT Sabu Chokovi dalam pidato nasional
| 2020-12-30Reporter Tribunnews.com Jakarta Apfia Tioconny Billy lapor-Jakarta TRIBUNNEWS.COM-Presiden Jokowi mengenakan pakaian adat suku Sabu, yakni Nusa Tenggara Timur (NTT), saat ikut serta. Musyawarah Tahunan MPR, 14 Agustus 2020) .
Jokowi memanfaatkan sepenuhnya sarung, syal, topi, aksesoris ikat kepala, ikat pinggang dan kalung yang semuanya berbahan dasar hitam dan emas. Masih di masa pandemi Covid-19, Presiden Jokowi juga memakai topeng hitam yang senada dengan warna bajunya.
Untuk mengetahui tentang pakaian adat Sabu yang digunakan Presiden Jokowi, Tribunnews.com juga mencoba mencocokkan Lasarus Panji Riwu Ratu atau milik Sabu Raijua. Pria tersebut, Ama Panji, melakukan percakapan, dan mereka juga aktif mempromosikan kostum tradisional bu pot di media sosial mereka.
Apa arti pakaian tradisional yang dikenakan Jokovy? Baca: Mempelajari Pakaian Adat Suku Sabu NTT yang Dipakai Presiden Dalam Pidato Kenegaraan Presiden di MPR Baca: Presiden Membacakan Pidato Nasional dalam Buku Adat NTT di Sidang Tahunan MPR-Sharon dan Kostumnya Biasanya Digunakan Untuk Mengakomodasi Gambar Besar Amma Panji menjelaskan, celemek yang dikenakan Jokowi disebut Hi’gi Worapi, atau sebagai celemek pria, biasanya terdiri dari tiga warna yaitu hitam, putih atau kuning. Dan merah. Baju Jokowi dengan motif bunga emas biasanya digunakan untuk penyambutan tokoh adat atau tokoh besar.
Baca: MPR / DPR 2020, Presiden Jokowi (Jokowi) Pakai Baju Adat Sabu NTT
Kalung Tanda Harga Diri Jokowi Pakai Dua Aksesoris Kalung, yakni Kalung Wonahi’da, dan Satu Kalung emas atau Rate mela.

Ini menunjukkan bahwa setiap orang memiliki harga diri dan harus dihormati dan dihormati.