Selain masker wajah dan vitamin, pil KB masih tetap dibutuhkan produk kesehatan selama pandemi
| 2021-01-01
TRIBUNNEWS.COM-Berdasarkan hasil survei yang dilakukan DKT Indonesia diketahui bahwa alat kontrasepsi merupakan produk kesehatan.Selama pandemi Covid-19, selain masker dan vitamin, alat kontrasepsi masih diminati. Diantaranya adalah bidan praktik mandiri (jumlah sampel = 50), apotek dalam hal ini pemilik / pengelola toko (jumlah sampel = 50), dan wanita menikah yang menggunakan metode suntik dan pil (jumlah sampel = 200).
Alhasil, kontrasepsi menjadi salah satu produk kesehatan yang masih dicari masyarakat pada saat pandemi, selain itu juga termasuk alat kesehatan seperti masker dan “produk yang meningkatkan vitalitas manusia”
Aditya, Kepala Perencanaan dan Pengembangan Strategis, DKT, Indonesia A. Putra menyatakan bahwa meskipun permintaan akan alat kontrasepsi selama pandemi masih ada, tingkat penjualan tidak ada perbedaan yang signifikan dibandingkan bulan-bulan sebelum pandemi Covid-19. tidak ada perubahan. Ia mengatakan kepada Tribunnews, Kamis (1 Oktober 2020). Bacaan: Angka Kehamilan Tinggi dan Angka Kelahiran Saat Pandemi, Permintaan Sepatu Bayi Meningkat – Bacaan: Ketahui jenis olahraga yang aman selama hamil, dan lakukan saat Anda melakukannya Perhatikan Hal Ini
Baca: Ini Perawatan Rambut yang Aman dan Nyaman Yang Harus Diketahui Bumil selama Hamil
Baca: 9 Hal Ini Yang Harus Dilakukan Pengantin Baru Sebelum Merencanakan Kehamilan
Aditya melanjutkan, dari Dari hasil survei juga terlihat terdapat 26 suntikan dengan persentase yang sedikit menurun.
Namun angka ini masih lebih rendah dibandingkan angka putus sekolah 28% pada Survei Demografi dan Kesehatan 2017.
Meskipun 88% Bidan mandiri mengatakan, penerima suntik reguler tetap mengatur kunjungan rutinnya.Beberapa orang mengatakan karena pandemi ini, beberapa penerima takut ke puskesmas. Di apotek, alat kontrasepsi yang disediakan adalah kondom dan alat kontrasepsi ( 100% responden). “