Pengekangan orang tua mempengaruhi psikologi anak-anak
| 2020-08-21TRIBUNNEWS.COM-Pertengkaran dalam keluarga adalah hal yang lumrah.

Namun, pertengkaran yang diiringi dengan suara tajam, teriakan, tanda petik, dan dorongan, terutama sebelum kekerasan fisik terjadi, dapat meninggalkan efek yang tidak diinginkan. Penelitian tidak hanya menunjukkan bahwa pernikahan, tetapi juga mempengaruhi keadaan psikologis anak.
Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang tumbuh dalam keluarga yang rentan konflik akan menghadapi masalah seperti masalah psikososial dan stres pascatrauma.
Apakah Anda dan pasangan sering bertengkar? Pastikan untuk tidak melakukan ini di depan anak.
Karena bertengkar di depan anak akan mempengaruhi banyak hal tentang anak tersebut, diantaranya:
1. Stabilitas emosi
Anak yang bahagia adalah orang yang penuh kasih sayang, perhatian dan cinta di rumah–
Membaca: Manfaat berolahraga bersama pasangan atau sahabat bisa mengurangi stres Pertengkaran bisa menimbulkan emosi negatif, seperti kebencian dan rasa tidak hormat terhadap anak, apalagi jika mereka sering menyaksikannya. Anak-anak yang sensitif secara emosional sangat rentan terhadap tekanan emosional dan dapat mengancam keselamatan mereka secara keseluruhan. — 2. Toleransi kekerasan