Detik-detik pelecehan dan pemerasan oleh petugas medis di Bandara Soekarno-Hatta
| 2020-11-02
Laporan wartawan TribunJakarta.com Ega Alfreda —— TANGERANG, TRIBUNNEWS.COM-Polisi Bandara Soekarno-Hatta menemukan kasus pelecehan medis yang tidak wajar, pemerasan dan pemalsuan dokumen di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta Tangerang , Banten. — Kombes Pol Yusri Yunus, Manajer Humas Polda Metro Jaya, mengatakan kejadian tersebut bermula saat tersangka EF memalsukan dokumen quick test dan menggunakan inisial korban LHI sebagai permintaan pencurian. Kepada Kepolisian Resor Bandara Soekarno-Hatta, Yusri mengatakan: “Ini karena alasan yang dikemukakan penulis adalah: yang pertama tanggap. Kalau membayar dalam jumlah tertentu atau bertransaksi, kemungkinan hasilnya tidak sah. Senin ( 28/9/2020). Minggu (13/9/2020). – Baca: Ini Pertama Kalinya Seorang Dokter di Bandara Soetta Menipu Penumpang di Pesawat – Saat itu LHI berencana lepas landas dari Soekarno menggunakan Citilink Airlines untuk terbang Menuju Bandara Hatta di Nias Utara, Sumatera – Karena korban tidak mendapat surat yang belum terjawab, sebagai syarat penumpang, korban berangkat ke Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta-Hatta sekitar pukul 04: 00 .
“Saat itulah korban mengira hasil yang cepat reaktif. Dan yakin bahwa jika Anda membayar sejumlah biaya tertentu, hasil (tes) cepat dapat berubah. Akhirnya korban mentransfer 1,4 juta rupee ke rekening pelaku, “kata Yusri …. Setelah itu, terjadi pelecehan seksual di koridor dekat rapid test. Hada benarkah?
Baru pada 18 atau 5 September kemudian, korban hukum humaniter internasional itu berani membicarakan apa yang terjadi padanya di akun Twitter-nya.