Pasien Covid-19 yang diduga bunuh diri di Athlete Village, para ahli menjelaskan kemungkinan alasannya
| 2020-11-04TRIBUNNEWS.COM-Psikolog forensik Reza Indragiri Amriel melakukan analisis terhadap dugaan bunuh diri pasien HIV positif Covid-19 di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSD), obat tersebut digunakan di Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta, Rabu. (9/9/2020)) .
Reza meminta pihak berwenang untuk memahami latar belakang kehidupan pasien .
agar kami dapat menentukan penyebab bunuh diri tersebut .
“Itu mungkin saja (terjadi reaksi)) Bukankah hanya karena penyakit yang menurutnya tidak dapat disembuhkan?
“Atau mungkinkah ini sisi lain dari kehidupan? Seperti keluarga yang berantakan, pengangguran, dll, atau menumpuk seperti gunung, menyebabkan dia bunuh diri? Dia menjelaskan. — Baca: Berita Berita Wisma Atlet RSD: Rawat 1.561 Penderita Bunuh Diri yang Dikatakan Positif “Skip Tower” -Reza Juga Ditanyakan Apakah Obat Digunakan untuk Covid Tidak ada efek samping yang mendorong orang untuk menunjukkan perilaku berisiko tinggi, yaitu halusinasi atau depresi.
Seseorang yang juga penasehat Yayasan Lentera Anak menuturkan, meski sudah diperingatkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Pandemi virus sangat mungkin menyertai atau disertai dengan pandemi penyakit mental.
“Depresi, psikosis, dan skizofrenia dapat meningkat 3% hingga 5%. Karena tidak terlihat, pandemi penyakit mental bahkan dapat bertahan lebih lama dan sering kali disangkal dan ditutup-tutupi. Sudah terlambat untuk bangun. “
“ Bukan hanya pasien. Di beberapa negara, tenaga medis juga pernah bunuh diri. Diperkirakan penyebabnya adalah kelelahan fisik dan mental yang ekstrim, ”kata Riza. Baca: Pria Ditemukan Tewas di Kebun Sawit Xintang, Diduga Bunuh Diri