Polisi korban insiden Ciracas harus menjalani operasi perut 3 minggu setelah operasi mata
| 2020-11-07JAKARTA TRIBUNNEWS.COM-Sabtu (29/8/2020), anggota Polri yang menjadi korban penganiayaan dan pengrusakan di Sirakas, Jakarta Timur, diduga dipimpin oleh sekelompok anggota staf TNI, Bripka T (43), berbaring tiga orang. Selama seminggu, dia harus dirawat di rumah sakit militer. Setelah menjalani operasi mata retinal atau vitrektomi.
Letnan Jenderal Gatot Soebroto, Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD), Letjen Bambang Dwi Hasto menjelaskan bahwa perawatan ini diperlukan untuk mencapai hasil operasi mata pasca operasi retina tipe-T. Retinal detachment atau retinal detachment terjadi selama peristiwa Ciracas.

“Pasalnya setelah operasi mata, pasien harus menjaga perut untuk mendapatkan hasil operasi mata. Makanya, butuh waktu tiga minggu untuk perutnya butuh waktu tiga minggu,” kata Bambang di Puspen, Jakarta Pusat. Mengatakan pada konferensi pers yang diadakan di markas Angkatan Darat. Rabu (2020/9/16) .
Baca: Total Santunan TNI AD untuk Korban Peristiwa Ciracas Rs 778 Crore
Bambang mengatakan pihaknya juga berencana melakukan operasi untuk mengambil korban. Dua benda asing, Banbang, mengatakan: “Diduga dia menembakkan racun di wajah T. nanti.” “Ini adalah pilihan ideal untuk menembak atau benda asing yang dijadwalkan pada 25 September.“ Tlah yang dalam keadaan stabil dan sadar penuh. (22) Dikenal sebagai RSPAD karena penurunan saturasi oksigen, dia sekarang memiliki kualitas pernapasan yang baik.
Bambang mengatakan saat ini saturasi oksigen BD dan BD masih diproses di ruang CICU RSPAD Gatot Soebroto hingga mencapai 99-100%. -Bambang bilang, lagi-lagi menurut hasil BD Scanner tidak ada masalah.
Saat ini, BD dalam keadaan sadar juga menjalani pengobatan trakea pasca operasi untuk trakeostomi. Pasien saat ini sedang menerima perawatan lain yang berkaitan dengan manajemen pencegahan infeksi, dan kemudian menjalani perawatan pasca trakeotomi dan terapi fisik. -Namun, Bambang mengatakan, pasien tersebut belum diperiksa di Rumah Sakit Angkatan Darat Geto Sobroto. Kata Ban Bang.