Kenneth, anggota DPRD DKI, menyebutkan bahwa dugaan manipulasi surat rekomendasi Formula E dapat dikriminalkan
| 2020-07-09Anggota Komite TRIBUNNEWS.COM-DKI Jakarta dari Majelis Provinsi DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth sangat menyesalkan pernyataan Gubernur DKI Anies Rasyid Baswedan, ia dianggap terlalu tergesa-gesa mengumumkan kinerja Formula E di Monumen Nasional (Monas) dan direkomendasikan oleh para ahli dari tim cadangan tim. Budaya Provinsi DKI Jakarta (TACB) -Bahkan, faktanya negara-negara TACB belum mengeluarkan rekomendasi tentang formula E.

Kita tahu bahwa surat kepada Sekretaris Negara (Sekretaris Negara) Pratikno No. 61 / -1.857.23 ditandatangani oleh Anies pada 11 Februari 2020.
A Nes mengatakan dalam surat itu bahwa ia telah menerima rekomendasi dari tim ahli provinsi Perlindungan Budaya DKI di Jakarta. Kent mengatakan bahwa dalam salam ramah dari Hardiyanto Kenneth, Komite Pengarah Pembangunan Daerah Medan di Medan harus kontroversial tentang revitalisasi Monas dan Formula E. Jika memang ada kesalahan dan bukti, silakan mengadakan konferensi pers dan mengungkapkan kepada publik agar jelas dan jelas, sehingga tidak akan berisik seperti dalam kasus ini, dan gubernur tidak boleh secara langsung mengemukakan pendapat berikut: itu dapat menyesatkan publik, “kata Kent di Zhou Dalam pernyataan dari Jepang (16/2/2020) .- Menurutnya, jika memang ada bukti untuk memanipulasi surat pada proposal yang dibuat oleh kelompok ahli provinsi pakar budaya DKI Jakarta pada Formula E, maka Gubernur DKI dapat dinyatakan bersalah. Dia mengatakan: “Jika memang dikonfirmasi bahwa Gubernur DKI memanipulasi surat rekomendasi TACB, ia akan dibawa ke bidang kriminal. -Kent juga menekankan bahwa dia akan berpartisipasi atas namanya sendiri. Jika dia terus mengadakan acara Formula E di wilayah Monas, yang dikenal sebagai salah satu warisan budaya di Indonesia, fraksi PDI-P akan terpukul keras. Dia berkata: ” Partai Demokrat Indonesia yang bergulat dan saya dengan tegas menolak untuk mengadakan balapan Formula Satu di Monas. Harganya sudah mati dan tidak ada negosiasi. “