Masalah yang dibutuhkan untuk mempercepat transformasi digital
| 2020-11-28
Laporan Yudistira Wanne dari TribunnewsBogor.com
BOGOR Pusat TRIBUNNEWS.COM – Direktur Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika Ismail, mengatakan Presiden Joko Widodo perlu mengenal Semua unsur “kebiasaan” (AKB).
“Saya ingin mengutip pernyataan Presiden tentang pandemi Covid-19 yang memaksa kita semua untuk beradaptasi dengan kehidupan baru. Inilah yang menjadi motor penggerak percepatan perkembangan transformasi digital,” ujarnya, Kamis (10 Januari 2020). Kata Salak Heritage Bogor Hotel.
Kedua, pejabat terkait diundang untuk merumuskan roadmap transformasi digital untuk departemen strategis antara lain pemerintah, utilitas publik, bansos, pendidikan, kesehatan, perdagangan, industri, dan penyiaran.
Ketiga, pembangunan Pusat Data Nasional semakin cepat.
Baca: Pandemi Covid-19 secara tidak langsung mempercepat transformasi digital
Keempat, dibutuhkan SDM talenta digital hu. Dalam 15 tahun ke depan, Indonesia membutuhkan sekitar 9 juta talenta digital atau sekitar 600.000 per tahun. Digitalisasi.
Baca: Menko Airlangga: Transformasi digital adalah fondasi pemulihan ekonomi nasional
Di saat yang sama, Ismail menuturkan dari akar rumput bahwa pasca pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, ada lima kebiasaan sosial baru. Untuk pandemi Covid-19, butuh waktu sekitar lima bulan.
Kebiasaan baru adalah menggunakan Internet untuk bekerja di rumah, peningkatan pembayaran digital, akses digital untuk kesehatan dan pembelajaran jarak jauh, dan percepatan transformasi digital. Dia berkata: “Covid-19 telah membentuk perilaku masyarakat kita agar menjadi lebih baik Manfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. “
Artikel ini pernah tayang di tribunnewsbog atau .com, dengan judul Covid-19 pandemic, penggerak transformasi digital