DKI Pemprov akan terus menata waduk Sunter mulai 2021
| 2020-12-14Reporter Jakarta Tribunnews.com Danang Triatmojo melaporkan-Kelanjutan proyek pembangunan Waduk Sunter di utara Jakarta akan dilakukan paling lambat awal 2021 dan juga akan digunakan untuk hiburan warga. -Fasilitas umum akan dibangun di dekat lokasi konstruksi, seperti landasan pacu, trotoar warga, lokasi konstruksi pedagang, dan kolam ikan untuk berkebun.
Baca: Petugas menemukan jenazah perempuan terapung di Sungai Sante – Baca: Dalam Dalam kebakaran di Provinsi Santer Agung, ada cerita tentang seorang anak Haru yang menolak untuk diselamatkan dan membantu ibunya yang terserang stroke — “Sampai akhir tahun depan, tapi tahun ini kami sedang mencari sumber dana lain, salah satunya melalui Pendanaan CSR. “, Kata Ahmad Riza Patria, Wakil Gubernur DKI di Balaikota DKI Jakarta Pusat, Senin (20/7/2020).
Riza menjelaskan perkembangan Sunter, sesuai prosedur yang tertuang dalam “Media”, waduk tersebut merupakan salah satu arahan Gubernur Anies Baswedan Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD).
Yaitu, gudang pemberdayaan olah raga masyarakat dan kegiatan sosial ekonomi.
Politisi Partai Gerindra itu juga memastikan akan berkoordinasi dengan Komisi Olahraga Nasional Indonesia (KONI) usai mempertahankan jet ski yang ada.

“Seperti rencana RPJMD dan instruksi gubernur, akan dijadikan pedestrian, tempat rekreasi, penataan UMKM, dan bukan lagi tempat yang cabul,” ujarnya. -Juaini Yusuf, Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, mengatakan sejak 2019, pengembangan kawasan Waduk Sante seluas 2.400 meter persegi sudah dimulai. Namun, pekerjaan ini baru dilakukan di proyek seluas 1.400 meter persegi dan dana Rp 400 crore dialokasikan untuk pendanaan termasuk pengerukan waduk, revitalisasi kolam ikan, pembangunan lintasan lari, taman bermain anak dan arena terbuka. — Meski pembangunan 1000 meter persegi sudah lanjut, nilai Rp 30 miliar akan terealisasi paling lambat tahun 2020 paling lambat 2021.
Pekerjaan lain juga akan fokus pada struktur lokasi sasaran UMKM. Alasannya, kata Juaini, keberadaan PKL seringkali terkesan kumuh, sehingga dibutuhkan penataan.
“Proyek ini rencananya akan tetap menggunakan anggaran CSR”, kata Juaini. Siapa disana. Ia menyimpulkan bahwa ke depannya, setelah toko tersebut selesai dibangun, kami akan mengembalikannya ke lokasi semula.