TNI-Polri meminta Apple menunggu protes lagi terhadap payung hukum di Jakarta
| 2020-12-14JAKARTA TRIBUNNEWS.COM-Polisi, TNI, dan Pemprov DKI Jakarta menggelar simulasi pengamanan atau tactical ground game (TFG) guna memprotes undang-undang yang komprehensif tentang penciptaan lapangan kerja. Senin (10/12/2020), Mayjen Pol Nana Sudjana dan Pangdam Jaya dari Dudung Abdurachman di kawasan Monas, Jakarta Pusat. … Bagaimana kita melakukannya? Latihan untuk mengatasi masalah keselamatan, “kata Nana.
Menurut Nana, simulasi keselamatan ini merupakan protes terhadap undang-undang UU Cipta Karya secara komprehensif pada saat kerusuhan yang terjadi belum lama ini. Hal ini tidak akan terjadi lagi. –Lihat juga: Pada rapat umum hari ini, ada 13 spanduk yang mendemonstrasikan angkatan kerja terverifikasi dan pawai mahasiswa di Amerika Serikat- “Ini untuk menghibur masyarakat. Dikatakannya, pada 8 Oktober lalu, beberapa lapisan masyarakat melakukan aksi yang berujung pada anarkisme, yang menghancurkan dan membakar sejumlah fasilitas dan perkantoran di Jakarta. Daftar tersangka yang ditahan saat aksi unjuk rasa pada Kamis (10 Agustus 2020) itu berujung rusuh. Jumlah tersangka yang ditahan kali ini meningkat dari 7 menjadi 14.
“Kemarin dia melakukan penyidikan setelah 14 orang ditahan,” kata Yusri kepada Polda Metro Jaya di Jakarta Selatan, Minggu (10/11/2020).
Yusri, namun demikian Peserta yang menyatakan mati rasa dalam demonstrasi ditetapkan sebagai tersangka kriminal, yang turun dari 87 menjadi 43.
“43 orang telah ditetapkan sebagai tersangka kriminal. Dari 43 orang ini, beberapa telah ditahan. Yang lain masih menunggu. Dia berkata,” Tapi Anda harus menunjukkannya saat berjalan karena ancamannya kurang dari 5 tahun. . “Seperti yang kita ketahui bersama, 14 tersangka yang ditahan ditangkap karena melanggar Pasal 170 karena diduga melanggar Pasal 170 tentang penyerangan terhadap petugas polisi selama demonstrasi atau tindakan kekerasan terhadap polisi.

Ancaman hukuman atas tindakan mereka adalah lebih dari 5 tahun penjara .