Profesor Wiku Adisasmito menjelaskan kepada Jokowi perkembangan Covid-19
| 2020-12-15Jakarta, TRIBUNNEWS.COM-Ketua Panel Pakar Kelompok Kerja Nasional yang bertanggung jawab atas percepatan penanganan Covid-19, Profesor Drh. Dr. Wiku Adisasmito, M.Sc., Ph.D memaparkan perkembangan pandemi Covid-19 yang saat ini sedang mewabah di Indonesia dan banyak negara lainnya. Pidato Presiden Joko Widodo yang digelar di lantai 11 gedung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Rabu sore (6/10/2020), merupakan kali pertama Presiden Joko Widodo datang ke BNPB. Gedung tersebut secara langsung mendengarkan perkenalan kelompok ahli kelompok kerja Covid-19 yang dipimpin oleh Profesor Wiku Adisasmito yang juga guru besar di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Menteri PMK Muhajir Effendi juga hadir dalam pertemuan tersebut. Selain itu, usai acara perkenalan, banyak menteri, kepala daerah, Kapolda, dan Bundan lainnya yang juga memberikan pidato yang lebih panjang.
Kali ini Profesor Viku memaparkan secara detail situasi terkini penyebaran wabah COVID-19 di Indonesia. Disiapkan oleh kelompok ahli yang terdiri dari 95 ahli dari berbagai disiplin ilmu. Perkembangan tersebut meliputi data sebaran dari kabupaten / kota hingga tingkat provinsi, data rumah sakit, sistem komunikasi pusat dan daerah, ketersediaan alat pelindung diri (APD), dll. Di saat yang sama, Profesor Wiku mengemukakan bahwa di Indonesia dimungkinkan untuk memproduksi APD dengan bahan baku dari negaranya sendiri. Pekerja anak di negara yang kami sebut dengan INA United ini juga memenuhi standar internasional yang diakui oleh WHO. Dalam waktu dekat, kami juga bisa memproduksi masker N-95 yang masih diimpor.
“Sejauh ini belum ditemukan vaksin yang dapat melindungi dari virus Covid-19. Dalam kasus ini, diperkirakan ada virus Covid-19. Padahal, sejauh ini jumlah pasien yang terpapar dan meninggal menjadi korban. Terus meningkat, meski di sisi lain jumlah pasien yang berhasil sembuh juga meningkat ”, jelas Profesor Wiku Adisasmito.

Ini menunjukkan bahwa penyakit ini disebabkan oleh Covid-19 dan tidak dapat disembuhkan. Namun kita tetap harus waspada, triknya tentu mengikuti prosedur kesehatan yang telah ditetapkan, antara lain memakai masker, sering mencuci tangan, menjaga jarak atau menghindari keramaian, olahraga dan istirahat. Makanan yang cukup dan bergizi. Tugas Covid-19 lainnya Dr. Dewi Nur A isyah, Dr. S.KM dan Presiden BNPB Doni Monardo. Doni Monardo menambahkan saat ini masih kekurangan ahli paru di Indonesia. Faktanya, COVID-19 kerap menyerang saluran pernapasan paru-paru.
“Indonesia saat ini memiliki tidak lebih dari 2.000 dokter spesialis paru dan ribuan korban Covid-19. Jadi bisa dibayangkan,” Ini terlalu berat. ” Mereka berjuang. Beberapa tenaga medis juga sudah terpapar COVID-19, ”kata Doni Monardo.
Usai mendengarkan sambutan, Presiden Djokovic mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota Kovic atas nama pemerintah Indonesia. Gugus Tugas Pemantau Pandemi COVID-19 yang telah melanda Tanah Air lebih dari tiga bulan ini sudah lebih dari tiga bulan.
Kali ini, Presiden Jokovy juga mengingatkan kepada pimpinan seluruh daerah di Indonesia untuk mewujudkan masyarakat yang produktif dan produktif. Penanganan COVID-19 yang aman harus melalui langkah-langkah tegas dan hati-hati untuk menghindari maraknya kasus baru. Langkahnya masing-masing, prasyarat ketat diperlukan, waktu yang tepat ditentukan, dan prioritas departemen mana yang harus dibuka terlebih dahulu, serta hubungan antara pemerintah pusat dan daerah harus diperkuat Penggabungan dan evaluasi rutin.
“Tidak boleh lupa bahwa penanganan COVID-19 memerlukan tindakan disipliner. Jika sebelumnya masuk ke kawasan hijau tetapi tiba-tiba distribusinya meningkat, maka terpaksa ditutup kembali. Kami tidak ingin gelombang kedua COVID menghilang pada serangan ke-19, “kata Jokovy. -Setelah mengenalkan perkembangan Covid-19 di Indonesia, Presiden Jokovy juga berkesempatan mengunjungi gedung BNPB, terutama menyaksikan berbagai bencana. Diorama.Jangan pernah print ni.