Politisi PKS: implementasi baru yang normal harus didasarkan pada indikator epidemi, bukan batasan waktu
| 2020-12-24Laporan Reporter Tribunnews.com Chaerul Umam
Jakarta TRIBUNNEWS.COM-Presiden Fraksi PKS di DPR, Ansulul Anwar menegaskan, pemerintah harus menetapkan kondisi normal baru berdasarkan indikator epidemi yang ada, bukan spesifik. Jangka waktu atau tenggat waktu.
Hal tersebut menanggapi pernyataan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto yang membenarkan dibukanya pusat perbelanjaan tersebut pada Juni lalu. Agus Suparmanto (Agus Suparmanto) mengatakan mal akan dibuka pada bulan Juni, dan indikator epidemi tidak akan berdasar. Ayah Zaskia Gotik, Nikah, mengenang kenalannya dengan Sirajuddin Mahmud-menurut Chairul, Menteri Perdagangan harus mengikuti panggilan Presiden Jokowi yang mengingatkan wabah korona kedua bisa membawa. Bahayanya.
“North Argus harus memperhatikan seruan Chokovy Utara untuk memperingatkan potensi bahaya dari gelombang kedua korona. Menurut pendapat saya, untuk memastikan bahwa pusat perbelanjaan buka pada bulan Juni tanpa bergantung pada indikator populer, Bisa dilakukan tindakan. Itu akan menyebabkan wabah Corona 2. Karena otomatis ada populasi yang berpotensi menimbulkan infeksi baru, “ujarnya. . Organisasi Kesehatan Dunia telah menetapkan beberapa persyaratan untuk menerapkan standar baru tersebut.
Salah satu syarat utamanya adalah membuktikan bahwa penyebaran Covid-19 terkendali.

Namun, sejauh ini, negara bagian ke-19 wilayah Covid-some masih menunjukkan angka yang besar.
Oleh karena itu, Chairul berharap pemerintah berhati-hati dalam merumuskan standar baru. Seruan untuk penghentian total perilaku rasis-demi keselamatan publik, desak pemerintah untuk berkonsultasi dengan para ahli dari universitas dan organisasi profesional. Ia mengatakan: “Biasanya, pemerintah harus melibatkan ahli dari berbagai perguruan tinggi dan organisasi profesi.” Dan keselamatan anggota masyarakat, ”ujarnya.