Anies menjelaskan perbedaan antara proyek reklamasi Ancol dan proyek reklamasi era Ahok
| 2021-01-06Reporter Tribunnews.com Larasati Dyah Utami melaporkan-Jakarta Tribunnews.com-Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan suaranya sendiri atas klaim kontroversial Anker baru-baru ini. Ahok, permintaan ini ditentang banyak kalangan karena dinilai merugikan nelayan.
Baca: PKS Tolak Permintaan, dan PKS Pilih Klausul Revitalisasi Ancol
Anies Bilang Klaim Ancol dan Klaim Tutup 17 Pulau di Teluk Jakarta.
Dalam pidatonya dalam video tersebut, ia mengatakan bahwa lahan yang digunakan untuk perluasan kawasan Ankor tersebut merupakan hasil lumpur dari 13 sungai di Jakarta untuk mencegah banjir. — “Jakarta rawan banjir. Salah satu penyebabnya adalah waduk dan sungai di sana rawan pengendapan atau sedimentasi,” kata Agnès di Youtube resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Sabtu (11/7/2020).

“Kalau total ada 13 sungai dengan total panjang lebih dari 400 kilometer. Ada lebih dari 30 waduk yang terendapkan secara alami. Oleh karena itu waduk dan sungai terus menerus dikeruk. Kemana perginya lumpur lumpur? Katakan. “Dia melanjutkan. Dia mengatakan pengerukan tanah sudah berlangsung lama, dan akibatnya 3,4 juta meter kubik tanah telah dimasukkan ke kawasan Ancol. Anies mengatakan proyek reklamasi Ancol berbeda dengan proyek reklamasi. Dia mengatakan 17 pulau tersebut Itu melindungi warga Jakarta dari bencana. Untuk membuat kawasan bisnis, Anda membutuhkan tanah, lalu tanah, dan menuntut kompensasi. “