3 Jurnalis PNJ Persma kekurangan kontak karena kontak yang memprotes undang-undang yang menolak penciptaan lapangan kerja
| 2021-02-20Jakarta, TRIBUNNEWS.COM-Usai memprotes “UU Cipta Kerja”, tiga wartawan dari Kelompok Otonomi Pergerakan Mahasiswa SMK Nasional Jakarta kehilangan kontak. “Job Creation Act”, saat ini tidak dapat dihubungi.
Tiga wartawan Persma yang hilang adalah Ajeng, Dharma dan Ahsan.
Dalam pemberitaan tersebut, BO GEMA mengirimkan enam orang ke medan perang
“Di Ajeng, pada pukul 10.51, Dharma dan Ahsan mengabarkan bahwa mereka telah sampai di istana dan mengabarkan bahwa suasana sekitarnya masih tenang, kata redaksi. Indah Sholihati mengeksekusi hukuman mati dalam eksekusinya pada Jumat (10/9/2020).
Selanjutnya, Indah mengatakan pada pukul 11.10 dini hari, Ajeng mengirimkan live videotape yang meliput suasana istana tetap tenang. Silahkan hubungi wartawan media online (sekarang dirilis), bagaimana nasib 17 wartawan Persia ini?
“Setelah itu, kami kehilangan kontak. Hingga pukul 15.00, status WhatsApp Ajeng masih online. — Saat ini GEMA, LBH Pers dan Persatuan Jurnalis Independen (AJI) masih mencari lokasi Ajeng, Dharma dan Ahsan, sambil terus berusaha memverifikasi informasi yang membingungkan tersebut. UU Cipta Lapangan Kerja
Pengacara LBH Pers Ahmad Fathanah mengungkapkan hal tersebut, menurutnya, sebanyak 18 jurnalis telah hilang setelah adanya laporan protes yang melibatkan UU komprehensif tersebut dan tidak dapat menghubungi UU Cipta Karya. -Secara rinci, 17 dari 18 orang yang dilaporkan hilang berasal dari Persma.
Di saat yang sama, Ponco Sulaksono, seorang reporter media online, juga menghilang.
Namun menurut informasi terkait, jurnalis Ponco Sulaksono juga ditangkap di Polda Metro Jaya bersama demonstran lainnya.
“Pe rsma, ada sekitar 17 orang,” kata Ahmad dalam keterangannya, Jumat (10/9/2020).