Direktur pelaksana Hubdat mengantisipasi puncak lalu lintas dan akan memantau biaya Cikupa
| 2021-02-21Tangerang TRIBUNNEWS.COM-Budi Setiyadi, Direktur Biro Angkutan Darat Kementerian Perhubungan, memantau kemacetan lalu lintas di gerbang tol Kucupa, Jakarta, Jumat (29 Mei 2020). Menurut dia, selama periode H + 4 Lebaran, jumlah kendaraan untuk pekerja di pinggiran kota dekat Banten dan Jakarta meningkat. Usai Idul Fitri, pengawasan juga dilakukan untuk memprediksi peningkatan lalu lintas yang masuk ke Jakarta. Namun, gerakan tersebut telah menarik lebih banyak perhatian dari masyarakat pinggiran kota. Dalam keterangannya, Dirjen Budi menjelaskan, oleh karena itu, masyarakat Jakarta yang bekerja di dekat Serang di Banten akan kembali.
Baca: Usai Idul Fitri, Kementerian Perhubungan mengawasi pos 47 perbatasan Bekasi-Karawang dan pungutan KM Jakarta-Cikampek (Jakarta-Cikampek)
Menurut Dirjen Budi ( Menurut Budi, jumlah orang yang kembali (dari negara yang kembali ke Lebanon) tidak sebaik perkiraan semula. Dia menambahkan: “Banyak yang sudah dilepas, tapi kami akan terus memantau potensi pertumbuhan dari Sabtu hingga Senin. Dalam tiga hari ke depan, mungkin ada GAM yang kembali.” Orang di Sumatera sudah pindah dari Bakoni (Bakauheni) ditangkap dan diperiksa. General Manager Budi, yang berbatasan dengan Jakarta, menjelaskan: “Di Bakaoeni, kami memeriksa jajaran polisi, transportasi, dan Polsek São Paulo. Seluruh tim jaga dari Palembang ke Lampung dilengkapi dengan bahan isolasi untuk mencegah penumpang. Masuk. “- Baca: Gerbang Tol Purwakarta menuju Ibu Kota Jakarta Mulai Tutup, Larangan Kendaraan SIKM Masuk Ibu Kota-” Artinya, Padatnya Orang Jakarta Bekerja di Dekat Banten dan Huya dan Sebaliknya Tentu saja, katanya: “Saat ini kendaraan yang berputar tidak sebanyak dulu, jadi pergerakan masyarakat saat ini adalah karena aktivitas ekonomi atau pekerjaan di sekitar dua provinsi (Banten dan Jakarta). Ia menambahkan. General manager Budi (Budi) mengharapkan penambahan jumlah kendaraan dari Sabtu hingga Senin.
“Meski meningkat, saya yakin penyekat tidak hanya harus terkonsentrasi di lantai satu sekitar Jakarta. Manajer Budi menyimpulkan: “Ini sangat efektif dalam mengurangi pergantian personel.” (*)