Distribusi bantuan sosial Ciputat mengakhiri kekacauan, konflik utama warga Presiden RW
| 2020-07-12TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG SELATAN-CH, warga Campaka Putih, Kampung Utan, Kampung Utan, dan Jalan Kompas Ciputat Timur, Tangerang Selatan, kemarin (3/5/2020) dan Minggu (3/5/2020). RW 08 dengan HS awal. — Keresahan terkait dengan bantuan sosial (bansos) dari penduduk yang terkena wabah covid-19.
Perselisihan berakhir setelah dahi terluka setelah HS dipengaruhi oleh dahi. Insiden itu dikirim ke polisi departemen Ciputat.

Baca: Kisah pramugari Nganggur selama pecahnya korona, beberapa penuh waktu untuk menjual kue
Kepolisian Ciputat Kanit menjelaskan AKP Erwin Subekti, kejadian ini dimulai ketika CH memerintahkan anak-anaknya untuk masuk Keluarga HS menerima bantuan sosial dari Covid-19.
Namun, karena ketidakmampuan untuk memberikan bantuan sosial, HS menolak proses pemulihan.
“Ya, pada awalnya putranya mengambilnya, tetapi dia tidak dikirim. Dia akhirnya pulang dan memberi tahu ayahnya.”
CH mendengar suara penolakan dan langsung pergi ke rumah HS untuk meminta bantuan sosial Karena dia mendaftarkan Anda sebagai penerima.
“Ketika CH tiba, itu tidak akan dikirim segera. Untuk alasan ini, dia pikir dia belum diwakili, dia juga belum mendapatkannya. Akhirnya, presiden CH dan RW berargumentasi,” kata Owen.
Presiden RW melaporkan di Ciputat bahwa CH terluka di kepala setelah dipukul 7 kali oleh Presiden CH 08.
Atas permintaan Bansos, artikel ini diterbitkan di Wartakotalive dengan judul Kepala Warga dalam Konflik. Ke polisi