Sopir oyol: perwakilan rakyat tidak membela keinginan rakyat
| 2020-07-18Jakarta TRIBUNNEWS.COM – Pengemudi jjol online mengevaluasi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dengan menilai bahwa sepeda motor bukan angkutan umum. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) saat ini bekerja untuk menghilangkan pekerjaan jjol.
“Oleh karena itu, Wakil Rakyat (DPR)) tidak mewakili keinginan rakyat. Jangan membela keinginan rakyat,” Lutfi menjabat sebagai koordinator ojol di Parlemen Jakarta pada Jumat (28/2/2020) Mengatakan.
Lutfi memahami bahwa kendaraan roda dua atau motor di semua negara / wilayah tidak termasuk dalam kategori transportasi umum.
Baca: Demonstrasi pilot Ojol di depan Capitol, ditutup ke arah Jalan Gatot Subroto Slipi
“Tapi hari ini, kami memerlukan dua roda untuk menjadi transportasi khusus yang terbatas. Undang-undang No. 22 tahun 2009 , “Kata Lutfi.

Lufti mengatakan bahwa dalam menanggapi permintaan ini, dia dan sopir ojol mengadakan demonstrasi di Parlemen dan beberapa daerah lainnya.
Baca: Perwakilan rakyat harus populer, jangan tidur ketika ada masalah. Orang-orang
“Sekarang ada sekitar 5.000 orang di sini, tidak hanya di Jakarta, tetapi juga di Sumatera Utara di gedung DPRD, ada juga operasi di Makassar,” kata Lutfi. .
“Karena itu, penolakan dua putaran angkutan umum telah merusak perasaan jutaan pengemudi bus,” katanya.