Takut akan kelaparan, PSK di Tangerang selatan terpaksa melakukan kegiatan pandemi Covid-19
| 2020-07-20Roppongi TRIBUNNEWS.COM-Tiga pekerja seks (PSK) di Serpong, Tangerang Selatan, selatan Banten, sangat perlu melakukan bisnis dalam pembatasan sosial skala besar (PSBB).

Alasannya hanya terletak pada kebutuhan ekonomi yang layak dan makanan sehari-hari.
Kita tahu bahwa pandemi Covid-19 menyebabkan banyak kesulitan ekonomi bagi banyak orang Indonesia, termasuk tiga PSK yang terpaksa melayani kebutuhan keluarga mereka untuk jangka waktu yang lebih lama.
Baca: Mengenal mucikari Russ Medlin yang disediakan oleh pemasok PSK untuk pelarian FBI: tiga gadis per minggu
Sayangnya, di bawah layanan tamunya, ketiga PSK menerima Satpol PP Tangerang Selaatan Kompensasi, Kamis (26/6/2020) .
“Tiga PSK dicari selama proses pemesanan dan mereka mengaku beroperasi kembali karena kesulitan keuangan,” Satpol PP Tangerang Kepala Kantor Investigasi dan Penyelidikan di kota selatan mengatakan Muksin Al Fachry, menurut TribunJakarta.
Menurut Muksin Al Fachry, ketiga PSK digerebek di hotel yang sama. Ketika mereka diberitahu, mereka mengklaim bahwa mereka tidak menerima uang lebih dari dua bulan karena tempat hiburan dan ruang pijat yang menjadi wadah telah ditutup. — “Tempat hiburan ditutup, karaoke, pijat, ya. Lalu dia berkata:” Sudah ditutup selama beberapa bulan, kita tidak bisa makan itu. “Kata Muksin. Mereka makan BO di hotel dan mereka punya banyak pelanggan. Ini dilindungi oleh 22 orang di Satpol PP Tangerang selatan dan area Karaoke Serpong di hotel.