Fokus kelompok kerja EPPO adalah untuk menyelamatkan 3 penyelundup yang mencurigakan dari 14 anggota awak kapal Longxing 629
| 2020-07-20Reporter TRIBUNNEWS.COM Jakarta Theresia Felisiani (Menurut investigasi, kasus perdagangan manusia yang dialami oleh 14 awak kapal Longxing 629 masih terjadi di antara para penjahat dari agen investigasi. Satuan Tugas Perdagangan Manusia (TPPO) berfokus pada penangkapan tiga tersangka.
“Setelah penyidik menempatkan tiga tersangka pada 16 Mei 2020, pengembangan 14 warga negara TPPO Indonesia di kapal Longxing 629 sejauh ini tidak memiliki tersangka baru. Penyelidik masih menyelesaikan yang pertama Tiga kasus, “kata Ahmad Ramadhan dalam konfirmasi, Kamis (28 Mei 2020).
Baca: Polisi menargetkan tersangka baru di TPPO 14 ABK Long Xing 629. Tersangka tersangka TPPO 14 ABK Long Xing 629 kapal-Selain itu, penyelidik terus mewawancarai beberapa saksi saksi ahli, maskapai ini mengirim 14 anggota awak dari Indonesia ke Busan, Korea Selatan, berimigrasi ke Syahbandar dan mengirim seorang pelaut buku dari. .
“Pendalaman beberapa saksi masih berlangsung,” katanya. -Hal menambahkan.
Perhatikan bahwa dalam waktu seminggu setelah penyelidikan dan penyidikan, penyelidikan kriminal segera menempatkan tiga tersangka penyelundup manusia pada 14 anggota awak Panjang Kapal Xing 629. YouTuber Korea Selatan, Hansol (Hansol) mengeluarkan larangan Indonesia terhadap ABK di kapal penangkap ikan dengan bendera Tiongkok.
Kemudian selidiki sampai tiga tersangka diidentifikasi.

Mereka adalah W dari Bekasi PT APJ, F dari Tegal PT LPB dan J dari Pemalang PT SMG. Dia secara resmi ditahan di pusat penahanan investigasi kriminal pada 17 Mei 2020.
Mereka didakwa dengan Pasal 4 UU No. 21 tahun 2007 tentang TPPO. — Selama proses ini, polisi mencurigai bahwa 14 anggota awak belum pergi. -Selain itu, anggota kru ini dijamin mendapat gaji tinggi dan status hukum. -Tetapi pada kenyataannya, gaji mereka tidak sesuai dengan gaji yang dijanjikan atau bahkan dikurangi, mereka juga menuntut hak asasi manusia Bek bekerja 30 jam dan dilecehkan secara fisik.