Takut akan kelaparan, PSK di Tangerang selatan terpaksa melakukan kegiatan pandemi Covid-19
| 2020-07-22Roppongi TRIBUNNEWS.COM-Tiga pekerja seks (PSK) di Serpong, Tangerang Selatan, selatan Banten, sangat perlu melakukan bisnis dalam pembatasan sosial skala besar (PSBB).

Alasannya hanya terletak pada kebutuhan ekonomi yang layak dan makanan sehari-hari.
Kita tahu bahwa pandemi Covid-19 menyebabkan banyak kesulitan ekonomi bagi banyak orang Indonesia, termasuk tiga PSK yang terpaksa melayani kebutuhan keluarga mereka untuk jangka waktu yang lebih lama. FBI Russ Medlin (Fus Russ Medlin): Ada 3 gadis per minggu – sayangnya, saat melayani tamunya, tiga PSK dikompensasi oleh Satpol PP Tangerang Selaatan, Kamis (26/6 / 2020). Pengadilan Jakarta mengatakan: “Selama masa retensi, mereka mengklaim untuk melanjutkan operasi lagi karena kesulitan ekonomi.” Kepala Bagian Investigasi dan Penyelidikan Satpol PP Kota Tangerang Moksim Fahri City South mengatakan. Ketika mereka diberitahu, mereka mengkonfirmasi bahwa mereka belum menerima pembayaran lebih dari dua bulan karena tempat hiburan dan ruang pijat yang menjadi wadah ditutup.
“Tempat hiburan tutup, karaoke, pijat, ya. Lalu dia berkata:” Sudah ditutup selama beberapa bulan dan kita tidak bisa makan lagi. “Kata Musin. Mereka makan BO di hotel dan mereka punya banyak pelanggan.” Hotel dan area karaoke Serpong dilindungi oleh 22 orang selama penggerebekan di Satpol PP Tangerang Selatan.