Pengumpul topeng yang dicurigai di Jakarta utara menjual barang-barang mereka seharga 200.000 rupee per kotak
| 2020-07-24JAKARTA TRIBUNNEWS.COM – Polisi di wilayah metro utara Jakarta menangkap HK dan TK karena menimbun topeng.
Setelah pemeriksaan, kedua tersangka menjual stok dengan harga 10 kali lipat dari harga normal. -Kepala Kepolisian Metro Jakarta Utara Budhi Herdi Susianto mengatakan bahwa sebuah kotak berisi 50 topeng merek Yuhay biasanya dijual seharga Rp 22.000. -Sebenarnya, harganya Rp 22.000 dan isinya 50 buah. Namun tersangka dijual dengan harga Rp200.000. Karena itu, Budi mengatakan pada konferensi pers di Mapolres Metro Jakarta Utara, Kamis (3/5/2020) bahwa harga telah naik dari Rp 22.000 menjadi “berkali-kali”.
Dua tersangka menjual topeng ini secara online. -Karena Covid -19 epidemi mulai menyebar pada awal 2020, mereka sudah mulai memproduksi masker.
Kedua perusahaan telah membeli masker dalam jumlah besar, dan harganya masih normal. Kemudian, puluhan ribu topeng ditimbun, dan harganya naik beberapa kali.
“Orang-orang menyadari bahwa mereka membeli secara bertahap, tidak sekaligus. Mereka membeli, mengumpulkan, membeli, mengumpulkan, dll.”, Kata Bodhi. Setelah pengungkapan, polisi menyita 72.000 topeng yang dikubur oleh kedua tersangka tersebut, dan topeng-topeng tersebut dimakamkan di gudang-gudang di Pademangan di Jakarta utara dan Sawah Besar di Jakarta pusat.

Menurut Pasal 107 undang-undang, kedua tersangka didakwa dengan tindakan. Pasal 196 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Bisnis dan / atau Pasal 196 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan mengancam akan dihukum lima tahun penjara dan denda Rp50 miliar.