Tiga organisasi Islam akan tinggal di Kedutaan Besar India besok
| 2020-07-28Reporter Tribunnews.com Igman Ibrahim
Jakarta TRIBUNNEWS.COM – Komisaris Polisi Daerah Jakarta Pol Yusri Yunus mengatakan bahwa ia menerima protes ke Jakarta dari luar Kedutaan Besar India besok, Jumat, dan Jumat (6) Memperhatikan. / 3/2020). Kita tahu bahwa operasi akan dipimpin oleh tiga organisasi Islam, yaitu Front Pembela Islam, Garda Nasional Fatawa Ulimas dan mantan Persaudaraan Mahasiswa (PA) 212. Mereka mengklaim mendiskriminasi umat Islam di India. – “Pemberitahuan telah diterima,” kata Yusri kepada tim media, Kamis (3 Mei 2020). -Meski ini, dia mengatakan bahwa polisi tidak menentukan jumlah orang yang akan dikerahkan dalam operasi. Demikian pula masalah rekayasa lalu lintas di sekitar area kedutaan India.
Baca: Muslim dan Hindu Jafrabad menyebarkan pesan perdamaian selama kerusuhan di India
Baca: Kapil Mishra (Kapil) Mishra) Ada 5 pembacaan fakta: Menteri Agama mengutuk kekerasan terhadap Muslim di India-menurutnya, ini didasarkan pada jumlah orang pada saat itu.
Dia berkata, “Ini situasinya.”
Seperti yang diumumkan sebelumnya, “212 Alumni Association” (PA 212), “GNPF-Ulama” dan “Front Pembela Islam” (FPI) akan diadakan di India pada Jumat (6/3/2020) Atur demonstrasi di depan museum. Mereka meminta pemerintah Indonesia untuk menutup kedutaan India.

PA 212 Ketua Pusat Media Baku Mingmin mengatakan langkah itu adalah untuk memprotes dan mengutuk penganiayaan massal Muslim India oleh organisasi ekstrimis India di India. – “Ini memang Jumat depan. Kami menyerukan pemerintah untuk segera menutup kedutaan India dan Muslim pembantaian di India,” kata novel itu di Tribunnews.com, Sabtu (29/2/2020). -Dia juga meminta pemerintah India untuk segera tertarik pada undang-undang kewarganegaraan yang disahkan pada Desember 2019. Menurutnya, undang-undang itu dirumuskan oleh organisasi radikal Hindu ekstremis Hindu sebagai alasan untuk menganiaya umat Islam. Muslim India adalah imigran ilegal. Dia mengatakan: “Akibatnya, Muslim dibunuh, ditangkap dan dideportasi, termasuk penghancuran dan pembakaran masjid dan Alquran.” Selain itu, dia mengancam akan mengusir ribuan kedutaan India (tidak hanya pada akhir pekan). Dia menyimpulkan: “Kami meminta pemerintah India untuk meminta maaf kepada dunia dan membantu keluarga para korban yang telah dibantai.”