DPRD DKI menghimbau pemerintah provinsi untuk mengkaji pengurangan anggaran infrastruktur korona
| 2020-07-29
Jakarta TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus berupaya mengelola pandemi Corona atau Covid-19 di ibu kota.
Oleh karena itu, beberapa item anggaran APBD harus dibatalkan dan ditransfer untuk mengelola virus korona. Baca: Golkar menyerukan petugas layanan kesehatan untuk menjadi pemimpin terhadap Covid-19 – sebagian dari item anggaran ini adalah pengeluaran langsung dan tidak langsung untuk peluncuran pemeliharaan infrastruktur global TribunJakarta.com, yang merupakan infrastruktur Anggaran pemeliharaan, awalnya Rp5, dikurangi 88 triliun dolar, hanya menyisakan 9836 crore.
Dalam hal ini, Wakil Ketua Komite C dari Yayasan Rsy Rasyidi dari Partai Demokrat Republik Demokratik Jakarta menyesali hal ini. Misalnya pengelolaan banjir, jalan, sampah, air minum, sampah.
“Infrastruktur Jakarta hanya 983 miliar rupee, apa yang ingin Anda lakukan? Prioritas masalah Jakarta harus terus bekerja keras,” katanya, Rabu (17 Juni 2020). Dia melanjutkan: “Misalnya, dalam banjir, semua jalan yang ada harus bersih, dan kemudian pasar.” Untuk alasan ini, ia meminta pemerintah provinsi DKI Jakarta untuk meninjau pemotongan anggaran untuk mempertahankan infrastruktur tersebut.
Baca: WHO mengatakan hasil pertama dari uji klinis Inggris mengatakan bahwa deksametason dapat mengobati pasien Covid-19.
Bahkan, dia menyarankan agar anggaran pemeliharaan infrastruktur ditingkatkan dari semula 6,3 triliun rupee ke tingkat semula. “” Jangan biarkan Covid-19 memiliki masalah baru setelah selesai, agar tidak terblokir. Dia mengatakan bahwa kami mengusulkan untuk merampingkan proses lagi sehingga kami memiliki cukup uang untuk mengurus waktu kami.
Judul artikel ini adalah: Triknjakarta.com diterbitkan sebagai berikut, provinsi DKI memotong banjir dan anggaran manajemen infrastruktur pandemi Covid-19