Penjaga Masjid Agung Dakarpa setuju bahwa relaksasi adalah prioritas bagi masjid kolonial
| 2020-08-04JAKARTA TRIBUNNEWS.COM-Ismed Hasan Putro, Sekretaris Komite Eksekutif Masjid Agung Grand Santa Krapala, setuju dengan gagasan untuk merilekskan masjid.
Namun, dia setuju bahwa relaksasi adalah prioritas utama masjid di daerah perumahan. Warga dan pengasuh mereka bersantai di lingkungan yang terkendali adalah prioritas di kediaman, “Ismed, Tribunnews.com mengontaknya, Rabu (13/5/2020).

Ismed mengatakan bahwa masjid masih bisa -Reading: Tanggapan Dewan Masjid Indonesia terhadap ide bersantai di masjid-seperti ketika orang asing ingin sholat di sana, personel yang relevan akan mengatakan kepadanya: “Menerima perlakuan khusus. “Terutama ketika ada perawatan, misalnya, Anda tidak dapat berdoa di dalam, Anda harus berada di luar, dan kemudian mengenakan topeng dan perlengkapan lainnya. “Di sisi lain, Esmed merasa sulit untuk bersantai di masjid, karena masjid itu untuk umum atau dikunjungi orang. Maha datang dari seluruh dunia. Dia memberi contoh Masjid Raya Da Da Klapa, Istiqla Masjid Al atau Masjid Raya Al-Ahar, masjid-masjid ini adalah bagian dari masjid terbuka atau umum. Atau tidak. Dia mengatakan bahwa jangan biarkan masjid rileks, itu sebenarnya akan mengarah pada penyebaran besar-besaran Covid-19. Dia mengatakan itu berbahaya. Itu tidak bisa dikontrol, Anda tidak bisa tahu sumbernya dan kesehatannya, “katanya.