Polisi memobilisasi anjing pelacak untuk melacak penyebab kematian editor Metro TV Yodi Prabowo
| 2020-08-12Reporter Tribunnews.com Igman Ibrahim melaporkan
Jakarta, TRIBUNNEWS.COM – Kepolisian daerah Metro Jaya sekali lagi mengajukan kasus TKP di samping kasus JORR, yang melibatkan kematian editor Metro TV Yodi Prabowo (26). Jalan tol Pesanggrahan di Jakarta Selatan, Sabtu (11/7/2020).
Direktur Humas Kepolisian Metro Jaya, Komisaris Polisi Yusri Yunus mengatakan bahwa kali ini ia mengerahkan anjing pelacak (K-9) untuk mencari bukti lain terkait kasus tersebut.

Baca: Editor TV Metro Yodi Prabowo diduga melakukan pembunuhan, satgas kepolisian- “Kami baru saja berada di TKP. Kami menggunakan K-9 untuk membantu menyelesaikan kasus ini.” Yusri, Sabtu (November 2020) 7) di Jakarta. — Dia mengatakan bahwa penyebaran anjing pelacak (K-9) adalah karena fakta bahwa masih ada banyak bukti di dalam korban.
Salah satunya adalah senjata berbentuk pisau tajam yang ditemukan di sekitar tawanan perang. Tubuh korban.
“Termasuk aroma yang bisa kami cium dari pisau yang kami temukan,” jelasnya.
Meski begitu, polisi tidak bisa lebih jauh mengungkapkan temuan baru dari TKP.
Namun, sangat diduga bahwa Yodi adalah korban pembunuhan.
Selain itu, hasil otopsi menunjukkan bahwa banyak bagian tubuh korban memiliki benda tajam di leher dan dada.