Amati Agus Pambagio: Jangan salahkan KCI untuk transmisi Covid-19 di transportasi umum
| 2020-08-25Laporan reporter Tribunnews.com pada Hari Darmawan-TRIBUNNEWS.COM, Jakarta-Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio mengatakan, penyebaran Covid-19 tidak harus selalu diberlakukan pada angkutan kereta api (KA). Menurut Agus, KA, terutama trem (KRL), masih menagih karena masalah distribusi Covid-19, yang akan menjadi masalah jumlah infeksi.
Argus mengatakan dalam sebuah diskusi: “KRL yang dioperasikan oleh PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Indonesia bertanggung jawab untuk menyediakan layanan transportasi umum, tetapi itu selalu menjadi tujuan pemerintah daerah terkait Covid-19.” (06 / 6/2020) .

Agus terus melakukan pengangkutan, dan Covid-19 dikeluarkan di hilir. Namun, tampaknya KCI, yang menjalankan KRL, masih disalahkan dan disalahkan.
Baca: Pendapatan Dikurangi, dan Manajemen KRL Commuter Line mewajibkan penyesuaian tarif — “Meski perusahaan dan pemerintah daerah yang terhubung ke hulu Covid-19 juga bertanggung jawab,” kata Argus.
Agus mengatakan kepadatan KRL yang tinggi turut mempengaruhi jam kerja perusahaan dan pegawai pemerintah yang masih mewajibkan karyawan masuk ke venue pada pukul 8 pagi.
Baca: Kupre Ruben Onsu Klaim Sengketa Ayam Geprek Bensu Semakin Banyak dan Mereknya Masih Bisa Dipakai
“Ini masalah jika semua orang datang jam 8 pagi. Misalnya di Bogor semuanya akan KRL naik jam 6 pagi dan harus penuh, ”kata Agus. -Argus mengatakan bahwa pemerintah daerah tidak dapat menghubungi perusahaan-perusahaan yang masih bekerja karena Departemen Perindustrian telah mengeluarkan izin bagi mereka untuk melaksanakan kegiatan industri yang dikecualikan. Memang Ruben Onsu juga memanfaatkannya untuk mendapatkan resep ayam Geprek Sujono- “KCI itu basis transportasi Jabodetabek. Kalau tidak ada aturan untuk membuat KRL ini berfungsi, bisa menyebabkan virus menyebar luas,” kata Agus. Untuk mengatur jam kerja, lanjut Argus, tidak ada lagi penumpang yang berkumpul di angkutan umum.