Kelompok penyumbang kasus positif Covid-19 di Jakarta, dengan pasien rumah sakit di kantor
| 2020-10-22Jakarta, TRIBUNNEWS.COM-Kelompok Kerja Penanganan Covid-19 memaparkan peningkatan kasus positif Covid-19 DKI Jakarta dalam beberapa hari terakhir.
Seperti kita ketahui bersama, hingga 28 Juli, terdapat 19.592 kasus Covid-19 di Ibu Kota .
Menurut Satgas, masih banyak cluster di Jakarta yang menyebabkan Covid-19-4-7 Juni 2020 Tersebar pada tanggal 26. Panel ahli dari Kelompok Kerja Covid-19 mengatakan: “Pasien rawat inap menempati urutan pertama, sekitar 42%. Di komunitas dengan banyak pelacakan kontak, angka ini 39%.” Presentasi publik Dewi Nur Aisyah di Graha BNPB di Jakarta Dalam Pembicaraan, Rabu (2020/7/29) .
Bacaan: 68 Kantor DKI Jakarta Terpapar Covid -19, Ahli Epidemiologi Dihimbau Cuti Kerja Saat Genting

Dewi Bilang Kelompok Pasien Bukan Pasien Tapi seseorang yang dites positif Covid-19 lalu sering berkunjung di komunitas tertentu.
“Lalu ada juga (sekelompok) ABK atau Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang jumlahnya sekitar 5,8% di Indonesia karena Jakarta adalah hub tempat semua orang berkumpul,” kata Dewi.
Kemudian di bawah ABK / PMI ada cluster market, jika persentase penyebaran kasus sekitar 4,3% maka persentase gedung perkantoran sekitar 3,6%.
Dewi mengetahui bahwa gedung perkantoran menjadi sangat mengasyikkan selama masa transisi PSBB di ibu kota, namun masyarakat harus memahami bahwa jumlah cluster perkantoran lebih sedikit dibandingkan dengan pasar dan rumah sakit. Teruskan bagaimana cluster itu terbentuk, karena ikatakan Dewi dari Jakarta DKI memiliki tim pemantau yang sangat baik.
Dari 6 Juni hingga 26 Juli, tim pemantau di Jakarta melakukan tiga jenis penggalian.